• Menu
  • Menu

Wisata Alam Dan Budaya Bromo Tengger Semeru

Keindahan sunrise dengan semburat warna jingga yang muncul perlahan di ufuk timur dapt ditemui di puncak Bromo. Sebuah gunung yang merupakan rangkaian gunung berapi di Jawa, berada dalam Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS). Gunung Bromo memiliki keunikan, yaitu adanya lautan pasir dengan luas kurang lebih 10 kilometer persegi yang harus dilalui wisatawan untuk mencapai puncak Gunung Bromo.

Di lautan pasir atau biasa dikenal dengan savanah bromo, terdapat sebuah pura, pura poten yang masih digunakan oleh suku Tengger. Suku Tengger memercayai bahwa Gunung Bromo dipercaya sebagai gunung suci. Masyarakat Tengger mengadakan upacara Yadnya Kasada atau Kasodo setahun sekali. Upacara yang dimulai dari pura dibawah kaki Gunung Bromo utara kemudian dilanjutkan ke puncak Gunung Bromo sembari melempar sesaji ke kawah. Upacara ini berlangsung pada tengah malam hingga dini hari setiap bulan purnama pada bulan ke sepuluh (Kasodo) sesuai penanggalan Jawa.

Untuk mencapai puncak Bromo, Anda akan menaiki 250 anak tangga. Anak tangga ini cukup aman karena terdapat pegangan di sisi kiri dan kanan. Wisatawan pun menaikinya dengan tertib.

Hawa dingin yang bisa mencapai 5 derajat celcius mengharuskan wisatawan memakai aneka baju hangat, topi, sarung tangan hingga syal untuk mengusir hawa dingin. Bagi yang tidak membawa, bisa menyewa di lokasi.

Wisata Alam Gunung Bromo

Air Terjun (coban)
Coban Trisula
Coban berarti air terjun, dinamakan trisula karena air terjun itu jatuh ke sungai sebanyak tiga tingkat. Air terjun ini terletak di Kecamatan Poncokusumo, Kabupaten Malang. Coban Trisula berjarak sekitar 35 km dari pusat Kota Malang, memakan waktu perjalanan kira-kira 1 jam jika dihitung dari alun-alun kota.  Untuk menuju coban ini melewati jalan paving, dan disana terdapat shelter serta pos pengontrol karcis.  Udara yang bersih dan sejuk serta pemandangan yang indah sangat menarik untuk dikunjungi.
Danau (ranu)
Ranu Pani dan Ranu Regulo  

Untuk mencapai Ranu Pani – Regulo dapat melalui dua jalur yaitu dari arah Lumajang melalui Senduro (±50 Km) dan dari arah Tumpang – Malang (±53 Km). Kedua danau ini memiliki keindahan alam cukup menarik. Dari tempat ini kita dapat menyaksikan keindahan panorama G. Semeru dengan kepulan asapnya, menikmati keindahan alam sekitar danau, mengamati kehidupan satwa liar khususnya satwa migran burung belibis, dan mengamati budaya/adat istiadat penduduk setempat.

Di Desa Ranu Pani (Kec. Senduro, Kab. Lumajang) yang merupakan desa terdekat dengan danau Ranu Pani terdapat beberapa warung yang menjajakan keperluan makan minum dan perbekalan pendaki. Disamping itu terdapat beberapa orang penduduk yang biasa mengantar/membawakan barang-barang pendaki hingga ke puncak Mahameru (porter).

Danau Ranupani ini sebenarnya indah sekali, tetapi airnya tidak sejernih seperti dahulu kala lagi dan telah terjadi pendangkalan akibat pembuangan limbah rumah tangga masyarakat di sekitar danau tersebut.  Kawasan Ranupani masuk dalam Resort Pengelolaan Taman Nasional Wilayah Ranupani, merupakan pintu masuk bagi para pendaki yang ingin mendaki ke Gunung Semeru.  Terdapat fasilitas guest house, pondok pendaki konservasi dan interpretasi, gedung pusat informasi, posko SAR, posko Porter, pondok kerja dan shelter.

Ranu Regulo terletak bersebelahan tidak jauh dari Ranupani, danau ini juga terletak di desa Ranupani, dan merupakan danau yang masih perawan dan asri, karena bebas dari pencemaran limbah rumah tangga sama sekali.  Namun perilaku para pengunjung, terutama yang suka berkemah di tempat ini memegang peranan penting terhadap kebersihan dan keasrian danau ini.  Fasilitas yang tersedia di kawasan ini adalah camping ground, pondok penelitian dan shelter.

Ranu Kumbolo

 Ranu Kumbolo adalah danau yang terindah dan terbesar dalam kawasan TN.BTS, lokasinya di sebuah lembah hijau di tengah-tengah antara Ranupani dan Gunung Semeru.Para wisatawan maupun pendaki Gunung Semeru umumnya berkemah dan bermalam di kawasan ini, karena selain ingin menikmati keindahan alamnya, kesejukan udaranya, kejernihan airnya, juga kedamaian suasananya.Jika anda ingin berkemah dan bermalam di Ranu Kumbolo, maka anda harus benar-benar menyiapkan tenda, matras, sleeping bag, jaket, sarung tangan, kerpus (tutup kepala dan kuping), kaus kaki tebal, hingga makanan dan minuman yang memadai.

Karena lokasi Ranu Kumbolo yang berada di suatu lembah dan ngarai, maka pada setiap sore hingga pagi hari, suhu udaranya akan sangat dingin sekali, bahkan suhu udara pada musim kemarau dapat mencapai –4 0C.Bagi para pengamat lingkungan, Ranu Kumbolo sebetulnya merupakan laboratorium alam yang cocok bagi kegiatan penelitian dan observasi lapangan yang sarat dengan kandungan ilmu pengetahuan. Fasilitas yang ada di sini  adalah shelter dan  pondok pendaki.

Ranu Darungan

Ranu Darungan adalah danau yang masih perawan dalam kawasan TN.BTS yang terletak di SPTN IV Pronojiwo, Bidang PTN Wilayah II Lumajang dan belum banyak diketahui banyak orang.Danau ini tidak begitu dalam (< 2 m), airnya jernih, banyak ikannya, suasananya hening dan damai, serta teduh namun tidak sedingin di danau-danau lainnya yang ada di TN.BTS.

Sumber air danau di bagian hulunya digunakan oleh masyarakat setempat untuk kebutuhan air rumah tangga masyarakat desa setempat.  Berdasarkan kejadian/proses pembentukannya, sebetulnya Ranu Darungan merupakan semacam penampungan dari aliran lahar dingin yang melalui proses demikian lama hingga akhirnya aliran tersebut dialiri air.

Daya tarik Ranu Darungan terutama adalah kekhasan alam yaitu adanya hutan di sekitar danau yang relatif masih terjaga kondisinya. Di Ranu Darungan pengunjung bisa menikmati suasana alam yang tenang dan dapat menyaksikan keanekaragaman flora dan fauna, termasuk satwa liar yang hidup bebas, pengunjung juga dapat berkemah.

Kaldera Tengger dan sekitarnya
Daya tarik utama TN-BTS adalah gejala alam yang unik dan spektakuler yang dapat dinikmati dan didekati dengan mudah. Kaldera Tengger dengan 5 (lima) buah gunung yang berada didalamnya merupakan daya tarik tersendiri, termasuk kisah geologi terbentuknya gunung-gunung tersebut. Kaldera Tengger ini secara administrasi pemerintahan terdapat di Kab. Probolinggo.
Laut Pasir
Memasuki lautan pasir yang sangat luas sekali hingga ke Gunung Bromo, Gunung Batok, Gunung Widodaren, Cemorolawang, hingga Gunung Mungal juga dapat ditempuh  setelah dari padang savana. Walaupun suhu udara dalam kawasan laut pasir ini agak panas pada siang hari, namun angin yang berhembus sangatlah dingin.  Laut Pasir Tengger ini sangat menarik para wisatawan, karena merupakan padang pasir yang terluas yang ada di Indonesia, sehingga banyak orang yang penasaran dengan keindahan suasana laut pasir di TN.BTS ini.
Gunung Bromo

Daya tarik gunung Bromo adalah merupakan gunung yang masih aktif dan dapat dengan mudah didaki/dikunjungi. Obyek wisata Gunung Bromo merupakan fenomena dan atraksi alami yang merupakan salah satu daya tarik pengunjung. Kekhasan gejala alam yang tidak ditemukan di tempat lain adalah adanya kawah di tengah kawah (creater in the creater) dengan hamparan laut pasir yang mengelilinginya.

Baca Juga:  Taman Nasional Wakatobi-Taman Laut Terindah di Sulawesi Tenggara

Gunung Batok

Gunung Batok adalah satu-satunya gunung yang bentuknya masih utuh dari semua gunung-gunung yang berada di dalam kaldera Tengger.

Objek wisata alam Gunung Batok ini selain untuk kegiatan fotografi yang letaknya strategis dekat dengan Gunung Bromo dan Pura Poten, juga untuk kegiatan pendakian oleh para wisatawan. Daya tarik utama adalah gunung ini merupakan habitat edelwis.

Gunung Widodaren

Gunung/Gua Widodaren ini letaknya di sebelah Gunung Batok dan merupakan potensi obyek wisata yang mempunyai daya tarik tersendiri. Salah satu daya tarik obyek ini adalah anggapan umat Hindu Tengger bahwa lokasi ini merupakan tempat keramat berupa gua dan sumber air suci,pada bagian dalam gua terdapat tempat yang agak luas dan didalamnya terdapat batu besar (sebagai altar) untuk menempatkan sesajian yang sekaligus sebagai tempat bersemedi.

Di samping gua terdapat sumber airyang menurut masyarakat Tengger merupakan air suci yang mutlak diperlukan bagi peribadatan mereka, misalnya dalam Upacara Kasada pasti didahului dengan upacara pengambilan air suci dari Gua Widodaren (Medhak Tirta).

Untuk dapat mencapai obyek ini, telah dibuat jalan setapak yang sempit dengan kemiringan yang agak curam. Untuk itu kepada pengunjung disarankan untuk berhati-hati pada saat berjalan melalui jalan ini. Daya tarik lainnya, bila  sudah tiba di gua,  akan dapat menyaksikan pemandangan alam yang indah kebagian bawah yakni laut pasir dan sekitarnya. Suasana indah yang lebih mengagumkan lagi manakala menikmati panorama ini disaat fajar dengan kemilau mentari kekuning-kuningan tampak di hadapan kita.
Simpang Dingklik
Simpang Dingklik adalah suatu tempat untuk beristirahat dan melihat pemandangan, yang lokasinya merupakan pertigaan dari Laut pasir ke jalur ke Gunung Penanjakan dan ke Wonokitri.Dari Simpang Dingklik ini dapat terlihat pemandangan Laut Pasir, Gunung Batok, Gunung Bromo, Gunung Widodaren, Gunung Watangan, dan Gunung Kursi yang sangat indah.  Jika melihatnya pada pagi hari (pukul 06.00 – 08.00) di musim kemarau, maka akan terlihat hamparan embun yang seperti awan yang menutupi seluruh hamparan Laut Pasir di dalam kawasan tersebut.
Padang Savana

Padang Savana Tengger adalah salah satu gerbang pintu masuk ke kawasan Gunung Bromo jika masuk melalui Malang – Tumpang – Gubugklakah – Ngadas.  Namun untuk memasuki kawasan ini, diwajibkan mengendarai kendaraan double gardan (jeep), karena tanahnya yang berpasir yang akan membuat kendaraan yang bukan double gardan menjadi amblas di jalan.

Tempat ini sungguh sangat indah dan menakjubkan sekali, dengan hamparan padang rumput yang luas dan hijau kuning, dibatasi oleh bukit-bukit padang rumput yang menjulang tinggi, udaranya sejuk dan bersih, suasananya bersih, hening dan damai.Tidaklah mengherankan jika banyak pengunjung yang selalu berhenti sejenak untuk menghirup udara segar dan berfoto-foto di tempat ini.  Dan yang pasti, setiap pengunjung yang pernah mengunjungi padang savana ini, suatu saat akan kembali lagi untuk bernostalgia di tempat ini.

Waktu yang terbaik untuk mengunjungi padang savana ini adalah pada bulan Januari hingga April, karena pada saat itu adalah musim penghujan, sehingga semua rumput dan tumbuhan herba lainnya tumbuh subur, hijau, dan penuh dengan bunga-bunga yang berwarna-warni.Jika berkunjung ke tempat ini pada musim kemarau (bulan Juni September), semua rumput-rumputan dan tumbuhan herba lainnya sudah menjadi coklat.  Selain itu juga, pada musim kemarau di kawasan ini sering terjadi kebakaran akibat orang-orang yang tidak bertanggung jawab membakar rumput dan semak belukar yang telah mengering tersebut.

Bukit Teletabis

Bukit Teletabis adalah bagian dari isi Padang Savana Tengger, begitu masuk mulut pintu gerbang savana, kita akan melewati Bukit ini, dinamakan demikian karena bentuk dan suasananya mirip dengan bukit yang ada dalam film “Teletubbies”.
Blok Adasan

Blok Adasan adalah juga bagian dari isi Padang Savana Tengger, setelah melewati Bukit Teletabis,akan dijumpai kawasan Blok Adasan.  Tempat ini dinamakanBlok Adasan, karena pada lokasi ini banyak sekali tumbuhan adas yang tumbuh subur secara liar dan alami.Blok Adasan akan nampak berwarna hijau dengan kuning yang indah pada musim penghujan (Januari – April), warna hijau adalah warna tumbuhan dan daun adas, dan warna kuning adalah warna bunga adas yang indah sekali.

Namun jika berkunjung ke tempat ini pada musim kemarau, maka tidak akan menemukan bunga adas yang kuning tersebut,  yang ada hanyalah tumbuhan adas yang sudah layu dan agak coklat, dan biji-biji adas coklat yang masih menempel pada tangkai bunganya.

Gunung Penanjakan
Gunung Penanjakan adalah sebuah lokasi yang harus ditempuh untuk sampai ke puncak Bromo. Jalan yang dilalui penuh tikungan dan sempit. Amannya dengan menyewa mobil hardtop  yang kebanyakan dikemudikan oleh suku Tengger. Jika Anda membawa mobil pribadi, mobil dapat diparkir di area yang telah disediakan.

Gunung Penanjakan adalah lokasi bibir kaldera Tengger yang tertinggi di dalam kompleks Kaldera Tengger.  Dari lokasi ini, para wisatawan dapat melihat matahari terbit pada waktu subuh, dan pada pagi harinya (pukul 06.00 – 09.00), para wisatawan pasti akan membuat foto-foto pemandangan yang “paling indah” dari semua objek wisata alam di TN.BTS ini, yaitu pemandangan isi kompleks Kaldera Tengger beserta Gunung Semerunya, sebagaimana yang terlihat di bawah ini.

Gn. Pananjakan secara administrasi pemerintahan termasuk dalam wilayah Kab. Pasuruan. Rute terdekat untuk mencapai Gn. Pananjakan adalah dari Pasuruan menggunakan angkutan umum sampai Tosari ±40 Km, dilanjutkan dengan sewa jeep ±17 Km. Fasilitas yang tersedia berupa shelter,  MCK, musholla, warung dan cafetaria.

Pendakian Gunung Semeru
Gunung Semeru merupakan gunung berapi tertinggi ( 3.676  m.dpl)  di Pulau  Jawa. Mahameru adalah nama lain dari puncak Gunung Semeru yang merupakan gunung tertinggi di  Pulau Jawa  (3.676 m.dpl) dengan kawahnya yang  menganga lebar yang disebut Jonggring Saloko.
Ranupani

Kantor Resort Ranupani terletak di Desa Ranupani, Kecamatan Senduro, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur.  Kantor Resort ini merupakan pos pendaftaran bagi para pendaki Gunung Semeru yang akan mendaki maupun untuk melapor setelah turun dari Gunung Semeru. Jika ada hal-hal yang tidak diinginkan, seperti hilang/tersesat dalam pendakian, kehilangan barang, ada yang sakit, maka teman/yang mengetahui kejadian tersebut dapat melaporkannya ke kantor Resort Ranupani ini untuk segera ditindaklanjuti.

Baca Juga:  Curug Aden Raden Cilawu | Info Lokasi & Sejarah Lengkap
Pangonan Cilik

Pangonan cilik merupakan kawasan padang rumput yang terletak di lembah Gunung Ayek-Ayek yang letaknya tidak jauh dari Ranu Kumbolo.  Dinamakan demikian karena kawasan ini mirip padang penggembalaan ternak (pangonan).

Daya tarik dari kawasan ini adalah merupakan lapangan yang relatif datar di tengah-tengah kawasan yang di sekitarnya dengan konfigurasi berbukit-bukit gundul yang bercirikan rumput sebagai type ekosistem asli, sehingga memberikan daya tarik tersendiri untuk dikunjungi.

Ranu Kumbolo

Ranu Kumbolo selain sebagai danau yang terbesar dan terindah di TN  BTS, juga sebagai pos pertama tempat beristirahat dan berkemah dalam pendakian ke Gunung Semeru.Di tempat ini, selain dapat beristirahat, menikmati keindahan, kesegaran dan kebersihan udaranya, berfoto-foto, juga dapat menggunakan air danaunya untuk keperluan makan dan minum (airnya jernih dan bersih, sehingga dapat diminum langsung tanpa harus dimasak terlebih dahulu).

Tanjakan Cinta

Tanjakan Cinta adalah rute berikutnya dari Ranu Kumbolo ke arah Kalimati, namun sebelumnya harus melalui sebuah bukit padang rumput yang cukup tinggi dan sangat melelahkan sekali.  Dari atas Tanjakan Cinta,  selain dapat melihat pemandangan Ranu Kumbolo secara keseluruhan, juga bisa mengambil foto Ranu Kumbolo yang sangat indah sekali.

Oro-Oro Ombo

Oro-Oro Ombo adalah sebuah lembah dengan hamparan padang rumput yang luas di sebelah Ranu Kumbolo, yang dibatasi oleh Tanjakan Cinta.  Oro-Oro Ombo ini akan menjadi sebuah danau yang dangkal ( < 1m) pada musim penghujan, dan menjadi padang rumput pada musim kemarau. Pada musim penghujan (bulan Januari – Maret), pemandangan di Oro-Oro Ombo ini akan indah sekali, karena selain merupakan sebuah danau yang dangkal, juga pemandangan warnanya yang hijau segar oleh rerumputan, dan warna-warni bunga tumbuhan herba lainnya yang tumbuh di sekitar Oro-Oro Ombo tersebut.

Daerah ini merupakan padang rumput yang luasnya sekitar 100 ha berada pada sebuah lembah yang dikelilingi bukit-bukit gundul dengan type ekosistem asli tumbuhan rumput. Lokasinya berada di bagian atas tebing yang bersatu mengelilingi Ranu Kumbolo. Padang rumput ini mirip sebuah mangkok berisikan hamparan rumput yang berwarna kekuning-kuningan, kadang pada beberapa tempat terendam air hujan.

Puncak Mahameru

Puncak Mahameru adalah nama dari puncak Gunung Semeru itu sendiri, di sinilah akhir dari sebuah pendakian Gunung Semeru.  Walaupun sangat melelahkan, memakan biaya, waktu, dan tenaga, namun para pendaki tidak bosan-bosannya untuk kembali lagi ke tempat ini di lain waktu. Ijin pendakian hingga Puncak Mahameru tidak setiap saat diberikan, antara lain tergantung kondisi aktivitas Gunung Semeru, iklim dan keadaan jalur pendakian.

Jika kondisi memungkinkan, biasanya setiap tahunupacara HUT Kemerdekaan RI 17 Agustus dilakukan juga di Puncak Mahameru.  Pengambilan foto-foto pemandangan alam yang ideal dari puncak Semeru adalah sebelum jam 06.00, karena jika udara sudah terang benderang, maka pemandangan yang ada di bawah Gunung Semeru seluruhnya sudah tertutup kabut dan tidak akan dapat terlihat pemandangan yang indah lagi.  Jika mengambil foto-foto sebelum jam 0.600, maka selain dapat mengabadikan pemandangan yang ada di bawah Gunung Semeru, warna letusan kecil asap Semeru mulai dari warna merah, oranye, kelabu, hingga putih, juga matahari terbit dapat terlihat.

Wisata Budaya
Pura Poten

Pura Poten adalah pura umat Tengger yang beragama Hindu yang berada di dalam kawasan kompleks Kaldera Tengger.  Letaknya yang strategis diantara Gunung Batok dan Gunung Bromo, membuat pemandangan Pura Poten itu sendiri menjadi sangat indah untuk dipandang.Puncak keramaian di Pura Poten ini adalah pada Hari Raya Yadnya Kasada, yang dihadiri oleh umat Hindu Tengger dari seluruh penjuru TN.BTS maupun umat Hindu Bali.  Maka tidaklah mengherankan, jika pada Hari Raya Yadnya Kasada tersebut banyak wisatawan lokal maupun manca negara yang ikut hadir untuk menyaksikan acara “Budaya dan Religi” masyarakat Tengger tersebut.

Sumber air suci Goa Widodaren

Gua Widodaren merupakan salah satu tempat penting dalam ritual masyarakat Tengger. Pada bagian dalam gua terdapat tempat yang agak luas dan didalamnya terdapat batu besar (sebagai altar) untuk menempatkan sesajian atau menaruh nadar yang sekaligus sebagai tempat bersemedi khususnya masyarakat Tengger untuk memohon kepada Sang Hyang Widi. Masih di sekitar gua, tepatnya di bagian samping gua terdapat sumber air yang tak pernah kering.

Menurut kepercayaan masyarakat Tengger air dari sumber tersebut merupakan air suci yang mutlak diperlukan bagi peribadatan mereka, sebagai contoh adalah upacara pengambilan air suci dari Gua Widodaren (Medhak Tirta) yang dilakukan sebelum Upacara Kasada. Disamping itu air dari gua ini dipercaya masyarakat Tengger berkhasiat dapat membuat awet muda serta mendekatkan jodoh bagi yang lajang.

Pura PendayanganRondo Kuning

Pura kecil atau disebut Pendayangan ini merupakan tempat peribadatan umat Hindu Tengger yang ada di Ranu Pani. Jika dilihat dari arah utara, pemandangannya sangat bagus, karena lokasinya berada pada tanah yang menjorok ke danau (seperti tanjung). Pure ini dibangun pada tahun 1996 dan direhabilitasi tahun 2001 oleh Pengelola Pura Mandara Giri Semeru Agung – Senduro bersama-sama dengan umat Hindu di Ranu Pani.

Pada waktu-waktu tertentu (hari besar umat Hindu) penganut Hindu setempat dan luar kota melakukan ibadah di Pure Rondo Kuning. Menurut pengelola/pengurus Pure tersebut (Mandara Giri Semeru Agung), rangkaian upacara ritual Hindu di Ranu Pani berbeda dengan rangkaian upacara di Gunung Bromo, namun pada upacara besar (Kasada) salah satu lokasi pengambilan air suci adalah Ranu Pani.

Pure Ngadas

Desa Ngadas merupakan enclave TN-BTS yang berada di Seksi Pengelolaan Taman Nasional Wilayah II tepatnya di Resort Coban Trisula. Penduduk asli Ngadas adalah suku Tengger yang mayoritas memeluk agama Hindu. Salah satu tempat peribadatan masyarakat Tengger di Ngadas adalah Pure Ngadas.

Vihara Ngadas

Selain beragama Hindu masyarakat Ngadas juga banyak yang menganut agama lain, salah satu agama yang dianut masyarakat setempat adalah agama Budha dengan aliran Budha Kejawen. Vihara ini merupakan tempat beribadah penganut Budha di Ngadas. Di malam hari dapat didengar lagu pujian terhadap sang Budha.

Penginapan yang ada di Gunung Bromo bervariasi. Dari perumahan dan kamar penduduk yang disewakan hingga hotel berbintang. Menyesuaikan dengan keuangan wisatawan. Karena bagaimana pun wisatawan memerlukan tempat transit dan beristirahat memulihkan tenaga untuk mendaki puncak Bromo.

Wisata Gunung Bromo memberi sensasi tersendiri bagi pecinta keindahan alam. Melangkah menuju puncak Bromo memiliki rasa tersendiri. Jika Indonesia masih memiliki alam yang demikian indah, mengapa tidak kita kunjungi?

Paguci

Travel Information | Adventure - panduan perjalanan dan wisata di indonesia, itinerary, info tiket, info hotel, cerita perjalanan, tips traveling, inpirasi liburan dan berita wisata terkini.

View stories

Leave a reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *