Spot pertama yang pertama kali dikunjungi oleh wisatawan yang datang ke Bromo biasanya adalah Penanjakan untuk melihat sunrise. Setelah matahari keluar dengan cerah, pengunjung berbondong-bondong turun dari Puncak Penanjakan menuju ke kawah Gunung Bromo. Jika Anda menggunakan jasa Jeep untuk berkeliling Bromo, maka Anda akan berjalan kaki sedikit lebih jauh karena Jeep tidak bisa parkir dekat kawah.
Namun jika menggunakan jasa ojek atau motor, Anda sedikit lebih beruntung karena tidak perlu berjalan terlalu jauh. Meski demikian, Anda tidak perlu risau. Dari parkiran Jeep hingga tangga naik ke puncak kawah banyak jasa penyewaan kuda. Anda bisa memanfaatkannya jika tidak ingin terlalu lelah. Jasa penyewaan kuda ini sangat bervariatif, tergantung musim liburan/weekend atau tidak.
Umumnya dari pakiran Jeep hingga tangga naik kawah dipatok dengan harga Rp 50.000-Rp 75.000. Semakin mendekati kawah, harga ini tentu saja semakin turun. Jika hanya ingin menggunakan jasa kuda untuk berfoto, Anda cukup mengeluarkan uang Rp 5.000 saja.
Untuk mendaki hingga puncak Gunung Bromo tentu saja tidak terlalu berat. Apalagi sudah disediakan anak tangga yang berjumlah 250 buah. Tapi, Anda mesti berhati-hati saat menaiki anak tangga ini karena butiran pasir yang menutup anak tangga membuatnya licin. Selain itu, cukup banyak debu berserakan, ada baiknya jika Anda membawa masker saat berkunjung ke sini.
Sesampainya di puncak, pengunjung akan melihat lubang kawah Gunung Bromo yang sebenarnya diameternya tidak terlalu lebar. Kawah ini masih aktif, sehingga terkadang masih ada kepulan asap yang keluar dari dalam kawah. Dari puncak kawah, Anda bisa berfoto memandangi indahnya pegunungan yang ada di sini.
Meskipun kawasan ini lebih dikenal dengan Gunung Bromo, namun Panorama Indonesia menilai Gunung Batok yang terletak persis di samping Gunung Bromo yang menjadi primadona. Gunung Batok memang sangat menonjol, baik dilihat dari dekat maupun dari jauh. Gunung ini juga tampak lebih hijau dibandingkan dengan Gunung Bromo yang gersang tanpa ada tumbuhan apapun.
Setelah puas dan berlelah-lelah mendaki Gunung Bromo, ada baiknya untuk segera meninggalkan Gunung Bromo dan pergi menuju Padang Savana atau biasa dikenal juga dengan nama Bukit Teletubies. Padang Savana Bromo ini berupa padang rumput yang sangat luas yang menutupi pegunungan yang ada di sekitar Bromo.
Pada saat musim hujan, rumput-rumput yang hanya tumbuh rendah itu terlihat sangat hijau. Namun pada musim kemarau, rumput akan berubah menjadi kering kecoklatan. Datang pada musim kemarau ataupun musim hujan tidak ada bedanya. Padang Savana Bromo tetap terlihat sangat cantik.
Kenapa Panorama Indonesia menyarankan Anda segera meninggalkan kawah Gunung Bromo setelah puas di sana? Karena di Padang Savana ini jauh lebih nyaman untuk bersantai serta minim debu dibandingkan di area kawah. Ada banyak juga pedagang yang menjajakan mie instan, kopi, atau teh untuk sekedar mengisi perut.
Leave a reply