• Menu
  • Menu

Sejarah Letusan Gunung Papandayan

Info Papandayan – Sejarah letusan Gunung Papandayan telah yang tercatat di Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi menrangkan bahwa Gunung Papandayan mempunyai karakter erupsi Gunung Papandayan sepanjang sejarah kehidupan manusia sampai saat ini berupa erupsi freatik hinga freatomagmatik seperti yang terjadi pada letusan tahun 2002.

Gunung Papandayan termasuk gunung api tipe A yaitu gunung api yang pernah meletus setelah tahun 1600. Letusan dan erupsi Gunung Papandayan tercatat dalam sejarah pada tahun 1772. Pada tahun tersebut Papandayan meletus dan menelan korban jiwa sekitar 2000 jiwa dan membumi hanguskan perkampungan disekitar kaki Gunung Papandayan. Erupsi yang terjadi pada tahun 1772 ini merupakan erupsi terbesar dimana sebagian material letusan  gunung dilontarkan dan melanda daerah seluas 250 Km.Letusan diawali dengan dimuntahkannya lidah api yang sangat besar yang terjadi di kawah sentral. Awan dan abu panas meluncur ke arah timur laut dan sebagian besar erupsi dialirkan oleh sungai Ciparungpung dan Cibeureum ke arah hilir sungai.

 

Berikut ini erupsi dan letusan Gunung Papandayan yang tercatat dalam sejarah di Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi:
N o Tahun Ketrangan
1 1772
Pada malam hari tanggal 11 dan 12 Agustus terjadi erupsi besar dari

kawah sentral dan awan panas yang dilontarkan telah membunuh sekitar
2951 orang dan menghancurkan sekitar 40 perkampungan.
2 1882 1882 Pada tanggal 28 Mei sore pada waktu hari cerah dan langit terang di
Campaka Warna terdengar suara gemuruh di dalam tanah yang diduga
berasal dari gunung Papandayan.
3 1923 Pada tanggal 11 Maret terjadi erupsi yang mengeluarkan lumpur beserta
batu – batu yang dilontarkan hingga jarak 150 meter. Terdapat 7 buah
erupsidalam kawah Baru dan letusa ini didahului oleh gempa yang terasa
di Cisurupan.
4 1924 Pada tanggal 25 Januari kawah Mas suhunya naik dari 364 0 C menjadi 5000
C kemudian terjadi erupsi lumpur di kawah Mas dan kawah Baru. Pada
tanggal 16 desember terdengar suara guntur dan ledakan dari kawah Baru,
hutan sekitar menjadi gundul karena kejatuhan batu dan lumpur, bahan
erupsi terlontar ke arah timur hampir mencapai Cisurupan.
5 1925
Pada tanggal 21 Februari terjadi erupsi lumpur pada kawah Nangklak

yang kemudian disusul dengan semburan gas yang snagat kuat dengan hujan
lumpur.
6 1926 Di kawah Mas terjadi erupsi lumpur kecil bercampur belerang. Di kawah
Baru terjadi tiupan kuat yang melontarkan tepung belerang hingga
mencapai jarak 300 meter ke arah timur laut danke jurusan barat daya
mencapai 100 meter dan diakhiri dengan erupsi lumpur belerang.
7 1927 Pada tanggal 16 – 18 Februari terjadi kenaikan kegiatan di kawah Mas dan
sampai sekarang masih terjadi kepulan asap fumarola dan solfatar serta
bualan lumpur air panas.
8 1942 Pada tanggal 15 – 16 Agustus lahir lubang erupsi baru.
9 1993 Pada tanggal 17 Juli terjadi ledakan lumpur di kawah Baru.
10 1998 Bulan Juni terjadi aktifitas vulkanik yang cukup berarti, dengan
terjadinya peningkatan jumlah gempa menurut catatan seismik, juga
terjadinya semburan lumpur dan gas pada lubang fumarol kawah, yaitu pada
kawah Mas, yang mencapai ketinggian kira-kira lima meter.
11 2002 Dimulai pada tanggal 11 November terjadi peningkatan aktifitas vulkanis
di gunungapi Papandayan, erupsi yang besar terjadi di gunungapi
Papandayan mulai 13 – 20 November, aktifitas menurun hingga tanggal 21
Desember, akibat dari erupsi ini terjadi longsoran pada dinding kawah
Nangklak dan banjir disepanjang aliran sungai Cibeureum gede hingga ke
sungai Cimanuk sejauh 7 km, merendam beberapa unit rumah dan menyebabkan
erosi besar sepanjang alirannya.
Baca Juga:  Sejarah Pendakian Gunung Guntur

Baca Juga:
Sejarah Penamaan Gunung Papandayan
Sejarah Penetapan Cagar Alam Gunung Papandayan

Karakteristik letusan Gunung Papandayan merupakan erupsi berupa eksplosif preatomagmatik berskala menengah (dimanifestasikan oleh sejumlah endapan aliran dan jatuhan piroklastik).  Secara berangsur, kekuatan erupsi Gunung Papandayan melemah dan cenderung menghasilkan erupsi epusif magmatik (dimanifestasikan oleh sejumlah leleran lava berkomposisi andesit – andesit basaltik)

Periode letusan Gunung Papandayan berkisar antara 1 dan 151 tahun, dengan rincian berikut: setelah meletus pada tahun 1772, letusan berikutnya adalah tahun 1923. Setelah letusan 1923, ritme letusan semakin sering, yakni pada tahun 1924, 1925, dan terakhir pada tahun 1926. Setelah tahun 1923, tidak terjadi lagi letusan dari Kawah Mas (kawah pusat termuda Gunung Papandayan)
Tipe letusan Gunung Papandayan adalah letusan eksplosif (pada awal pembentukkan, dimanifestasikan dengan sejumlah endapan aliran dan jatuhan piroklastik) dan letusan epusif (dimanifestasikan dengan sejumlah leleran lava berkomposisi andesit – andesit basaltik).
Paguci

Travel Information | Adventure - panduan perjalanan dan wisata di indonesia, itinerary, info tiket, info hotel, cerita perjalanan, tips traveling, inpirasi liburan dan berita wisata terkini.

View stories

Leave a reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *