• Menu
  • Menu

Mengulas Museum Purbakala Sangiran Solo

Taman Sangiran adalah daerah di mana Museum Fosil dan situs arkeologi Sangiran terletak. Sangiran adalah situs prasejarah terbesar di dunia karena meluas di lahan seluas 56 km2. Selain sebagai tujuan wisata yang menarik dan unik, Sangiran juga berfungsi sebagai situs penelitian untuk kehidupan prasejarah yang paling penting dan lengkap di Asia, bahkan di dunia. Sangiran berada di Sragen, Jawa Tengah atau sekitar 20 km dari kota Solo.

Situs Sangiran adalah objek wisata ilmiah yang menarik. Tempat ini memiliki nilai tinggi untuk sains dan merupakan aset Indonesia. Sejak tahun 1977 situs Sangiran didirikan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia sebagai warisan budaya. Pada tahun 1996 Sangiran terdaftar di Situs Warisan Dunia UNESCO sebagai Warisan Dunia.

Sejak adopsi sebagai Warisan Dunia oleh UNESCO, Sangiran memberikan kontribusi terhadap perkembangan ilmu pengetahuan di dunia, khususnya ilmu arkeologi, geologi, paleoantropologi, dan biologi. Dilihat dari temuannya, situs Sangiran adalah situs arkeologi paling lengkap di Asia dan dunia.

Sejarah Museum Purbakala Sangiran Solo
Eksplorasi fosil manusia purba di Sangiran dimulai pada tahun 1883 oleh P.E.C schemulling kemudian dilanjutkan oleh Eugene Dubois meskipun tidak terlalu intensif. Penelitian baru mulai diintensifkan oleh Gustav Heinrich Ralph Von Koenigswald pada 1934. Penelitian tersebut dilakukan karena pada kawasan Kabupaten Sangiran telah banyak ditemukan fosil manusia purba oleh masyarakat sekitar. Fosil yang ditemukan misalnya adalah Pithecantropus erectus, Meganthropus palaeojavanicus dan berbagai fosil binatang. Pada tahun 1977 Pemerintah Indonesia menetapkan kawasan sekitar Sangiran seluas 56 km2 sebagai daerah cagar budaya. Kemudian pada tahun 1988 didirikan museum sederhana di lokasi kawasan sangiran. Pada tahun 1996 Situs Sangiran ditetapkan sebagai Situs Warisan Dunia oleh UNESCO. tempat ini sampai sekarang slalu di kunjungi pengunjung.

 

Jenis Homo erectus manusia purba yang ditemukan di wilayah sekitar Sangiran ada lebih dari 100 individu yang mengalami evolusi tidak kurang dari 1 juta tahun. Jumlah ini mewakili 65% dari semua fosil manusia purba yang ditemukan di Indonesia dan mewakili 50% dari jumlah fosil serupa yang ditemukan di dunia. Jenis Homo erectus yang ditemukan berasal dari Pleistocene Early and Middle Pleistocene, dan mungkin juga pada Pleistocene End. Jenis manusia memiliki tinggi badan sekitar 165-180 cm dengan postur tegak, tetapi bukan Meganthropus yang tangguh. Mereka memiliki gigi geraham yang masih besar, rahang yang kuat, tonjolan alis tebal dan salib di dahi dari kuil ke kuil dan belakang tonjolan kepalanya nyata, tidak ada dagu dan hidung yang lebar. Perkembangan otak baru memiliki volume sekitar 800-1100 cc dan pria ini terdaftar dalam Homo erectus kuno.

Baca Juga:  Inilah Tempat Wisata Populer Di Jogja Yang Wajib Dikunjungi

Keberadaan wilayah Sangiran penting dan menarik, bahkan Anda dapat melihat lokasi penampakan dan lapisan stratigrafi yang berusia jutaan tahun. Saat ini area seluas 56 km persegi ini masih dihuni oleh komunitas sekitar Sangiran. Sangiran adalah aset yang sangat penting baik secara nasional maupun internasional.

Lokasi Situs Purbakala Museum Sangiran Solo
Secara administratif, Sangiran terletak di kabupaten Sragen dan beberapa ke Karanganyar, Provinsi Jawa Tengah. Sragen sendiri merupakan salah satu kabupaten di Provinsi Jawa Tengah yang berbatasan dengan Provinsi Jawa Timur. Jadi, Sragen adalah pintu gerbang ke Jawa Tengah dari timur. Sragen juga sering disebut sebagai “Tlatah Sragen
Fasilitas dan Tiket Museum Purbakala Sangiran Solo
Bangunan tersebut bergaya joglo dan terdiri dari ruang pameran, aula, laboratorium, perpustakaan, ruang audio visual (tempat pemutaran film tentang kehidupan manusia prasejarah), gudang penyimpanan, mushola, toilet, area parkir, dan kios suvenir (khususnya menjual handicraft ‘batu indah bertuah’ yang bahan bakunya didapat dari Kali Cemoro). untuk tiket masuk ke wisata museum purbakala Sangiran ini adalah 5.000 ribu rupiah bagi wisatawan Domestik dan 11.500 rupiah bagi wisatawan asing untuk berkunjung ke Museum Purbakala ini.
Catatan: Harga tiket mesuk bisa berubah sewaktu-waktu tanpa adanya pemberitahuan terlebih dulu.
Koleksi Fosil Museum Purbakala Sangiran Solo
  • Cetakan Fosil Manusia Purba Australopithecus Africanus, Phithecanthropus Modjokertensis, Pithecanthropus erectus, Pithecanthropus Soloensis, Homo Neanderthal Eropa, Homo Neanderthal Asia dan Homo Sapiens sapiens.
  • Fosil Manusia Homo Sapiens Fosil Hewan Bertulang Belakang (Vertebrata): Elephas namadicus (gajah), Stegodon trigonocephalus (gajah purba), Mastodon sp (gajah), Bubalus palaeokarabau (kerbau), Felis palaejavanica (harimau), Sus sp. (babi), Rhinocerous sondaicus (Badak), Bovidae (sapi, banteng), dan Cervus sp (rusa).
  • Fosil Binatang Air Crocodillus sp. (buaya), ikan, kepiting, gigi ikan hiu, Hippopotamus sp (kuda nil), Moluska (kelas Pelecypoda dan Gastropoda), Foraminifera dan Chelonia sp (kura-kura). Binatang-binatang ini merupakan sisa-sisa binatang yang muncul sejak zaman Akhir Pliosen.
  • Batuan Rijang, Kalsedon, dan Agate, merupakan bahan pembuatan alat-alat dari batu yang banyak ditemukan di daerah Sangiran maupun di sekitar Pegunungan Kendeng.
  • Fosil Tumbuhan Laut berupa diatomit yaitu endapan dari ganggang laut diatomea.
  • Alat-alat Bantu Berupa alat serpih, bilah, serut, gurdi, kapak perimbas, bola batu, dan kapak penetak sebagai hasil budaya manusia purba yang beradaptasi dengan lingkungan alam sekitarnya. Semua alat batu tersebut ditemukan di wilayah Sangiran.

Akses transportasi Ke Museum Purbakala Sangiran Solo

Sangiran terletak di kaki Gunung Lawu, tepatnya di Solo depresi sekitar 17 km di sebelah utara kota Solo. Tidak ada akses transportasi umum ke sini. Jadi, Anda harus menyewa mobil atau sepeda motor. Dari Kota Solo, wisatawan bisa menyusuri jalur Kalijambe untuk sampai ke Museum Sangiran. Apabila berangkat dari Yogyakarta, maka Anda harus menuju Kota Solo, kemudian mengikuti jalur ke utara menuju Kalijambe-Sangiran. Jika berangkat dari Semarang, Anda dapat menempuh jarak sekitar 100 kilometer, melalui Purwodadi, Kalijambe, kemudian Sangiran. Rute lainnya, dari Semarang bisa melewati Salatiga, Karang Gede (Boyolali), Gemolong, Kalijambe, kemudian Sangiran. Sedangkan bila berangkat dari Surabaya, wisatawan harus menempuh jarak sekitar 280 kilometer, melewati jalur Madiun-Ngawi, kemudian memasuki Sragen dan dilanjutkan menuju jalur Kalijambe-Sangiran. bagi anda wisatawan luar daerah jawa alangkah bagusnya anda memakai kendaraan sendiri atau memakai Bus Pariwisata untuk ketempat museum ini.

Baca Juga:  Wisata Guci Tegal
Paguci

Travel Information | Adventure - panduan perjalanan dan wisata di indonesia, itinerary, info tiket, info hotel, cerita perjalanan, tips traveling, inpirasi liburan dan berita wisata terkini.

View stories

Leave a reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *