• Menu
  • Menu

Festival San Fermin-Ingar Bingar Eksotis sejak Ribuan Tahun

Halo sahabat Pagguci, sebelumnya pernah mendengar tentang Festifal San Feminim gak? itu loh festifal yang identik dengan orang banyak dikejar banteng. tahu kan? jika tidak mengingat namanya saya yain Anda pernah meilihatnya di televisi atau di media sosial lainnya seperti Youtube dan Instagram. Nah ternyata kegiatan dikejar banteng itu merupakan salah satu rangkaian acara pada Festival San Feminim.

Seperti apa keseruan pesta kembang api yang disebut Chupinazo Festival yang dimulai pada siang hari tanggal 6 Juli dengan teriakan “Viva, San Fermín” dari balkon balai kota dan kemudian diikuti dengan pesta kembang api yang disebut Chupinazo yang berakhir pada tanggal 14 Juli tengah malam, ditandai dengan dinyanyikannya Pobre de Mí. ini?

Jalanan padat dengan ribuan orang bersyal merah yang menari, musik yang mengentak tak berhenti, kembang api yang di letuskan, dan semarak wangi sampanye yang menguar di mana-mana, membuat tak ada festival lain yang mampu menyaingi gemerlap Festival San Fermin. Bahkan, Ernest Hemingway terpesona akan keeksotisan festival ini, lalu mengabadikannya sebagai latar dalam novel The Sun Also Rises. Novel yang dipercaya banyak orang memiliki andil besar mengenalkan kemeriahan Festival San Fermin ke seluruh dunia.

Festival San Fermin

Seperti kebanyakan festival di dunia, festival San Fermin yang diadakan tiap tahun di Kota Pamplona, Navarra, ini berawal dari perayaan untuk menghormati San Fermin de Amiens. Masyarakat Pamplona menjadikan ritual encierro (berlari dengan banteng) sebagai ritual wajib untuk mengenang pengorbanan Santo Fermin.

Festival yang sudah diselenggarakan selama ratusan tahun ini merupakan ritual tradisional yang paling ekstrem di dunia. Bayangkan, ribuan orang berkumpul dalam jalanan sempit menunggu untuk berlari dan berkejaran dengan enam ekor banteng petarung yang buas. Banteng-banteng itu dilepaskan begitu saja agar bisa bebas menabraki para pengunjung yang memadati lapangan. Para pengunjung ini secara refleks berlarian ke sana kemari agar terhindar dari tubrukan banteng. Akan ada yang cedera, tetapi itu semua tak menyurutkan semangat para peserta untuk turut serta dalam kemeriahan festival.

Para wisatawan yang hadir sejak hari pertama akan menikmati sajian festival yang tidak ada putusnya mulai 6 sampai 14 Juli. Diawali dengan peluncuran roket kembang api yang disebut dengan chupinazo oleh masyarakat setempat menandai dimulainya rangkaian festival yang menjadikan Kota Pamplona sebagai destinasi wisata paling hits pada bulan Juli. Sejak chupinazo, jalanan di Pamplona tidak akan pernah sepi dari kerumunan orang yang menari, bernyanyi, dan berpesta pora.

peluncuran roket kembang api

Pada keesokan harinya, encierro dilaksanakan. Para peserta yang telah mempersiapkan fisik dan mental mereka harus berada di dalam badan jalan yang akan dilewati oleh banteng. Tim medis dan panitia juga sudah siap siaga di banyak titik untuk meminimalisasi jatuhnya korban. Risiko kecelakaan sangat tinggi karena gerakan banteng yang eksplosif dan kerumunan massa yang sangat rapat di jalan sempit. Bagi wisatawan yang baru kali pertama datang ke Pamplona, disarankan tidak mengikuti encierro pada hari pertama. Mereka sebaiknya melihat dan mempelajari pola gerakan para peserta di jalan. Selain itu, juga sangat disarankan untuk melakukan survei rute yang akan dilewati banteng agar dapat bermanuver dengan tepat jika pada akhirnya memutuskan untuk ikut serta.

Para peserta yang serius ingin mengikuti encierro harus memahami dan mematuhi semua peraturan yang diberikan panitia termasuk batas umur untuk mengikuti acara ini, yaitu minimal 18 tahun. Para peserta harus memahami kalau keberadaan mereka di jalan tidak untuk menghambat laju larinya banteng, melainkan untuk berlari bersama-sama dengan segala risiko yang dapat terjadi. Aktivitas lain seperti memotret dan merekam acara tidak diperkenankan.
Encierro atau Berlari Bersama Banteng

Tepat pukul 08.00, ditandai dengan meletusnya kembang api ke udara, enam ekor banteng buas dilepas dari ujung jalan untuk berlari menembus kerumunan manusia menuju arena adu banteng yang berjarak kurang lebih 850 meter. Ketika banteng sudah dilepas ke jalan, yang tersisa adalah “kekacauan” luar biasa, keriuhan massa, dan kegaduhan dengan level klimaks. Kerumunan peserta akan memelesat maju dan udara dipenuhi gabus-gabus dari botol sampanye, diikuti banjir sampanye. Nyanyian yang terdengar akan semakin keras, “San Fer-MIN, San Fer-MIN!”, lalu beberapa wanita baya akan menyiramkan air berwarna merah dari jendela ke arah kerumunan. Dan hebatnya, semua kekacauan itu akan diulang lagi keesokan harinya sampai festival ini berakhir pada 14 Juli.

Setelah encierro dilaksanakan, sekitar pukul 9 pagi, aktivitas di Pamplona menjadi sangat minim. Biasanya, para peserta festival akan beristirahat, terutama mereka yang telah mengikuti rangkaian festival sejak tengah malam. Di pinggiran jalan, akan banyak ditemui orang yang sedang istirahat atau tidur pulas dalam berbagai posisi. Para peserta festival yang tidak kebagian hunian/hotel akan berkumpul dan beristirahat di bawah pohon-pohon sepanjang jalan.
Pada sore hari, masyarakat setempat dan wisatawan akan memadati arena adu banteng untuk menyaksikan pertarungan antara banteng dan matador. Keenam banteng yang berlarian di pagi hari akan bertarung di arena ini. Tontonan ini begitu digemari dan setiap harinya sangat sulit untuk mendapatkan tiket masuk ke arena pertarungan.
Selain encierro dan pertarungan banteng, terdapat satu acara bernama Riau-Riau yang merupakan tradisi tidak resmi pada festival San Fermin. Walaupun acara ini tidak termasuk acara resmi dari festival San Fermin, acara ini selalu berlangsung meriah dimana seluruh pejabat dewan kota akan berparade menyusuri jalan di Pamploma menuju gereja Santo Fermin yang terdekat.
Di hari kedua festival, atau tanggal 7 Juli setiap tahunnya merupakan inti dari prosesi yang bernuansa religius. Pada hari itu, ribuan orang akan berkumpul dan memadati kawasan patung San Fermin yang terletak di distrik tua Kota Pamplona. Acara ini juga dihadiri oleh seluruh tokoh masyarakat termasuk walikota. Selama prosesi berlangsung, para penari menampilkan tarian Jota yang merupakan tarian tradisional masyarakat Navarra. Lalu, setangkai bunga mawar akan dilemparkan ke dalam sumur San Fermin. Ada pula boneka-boneka gigantes, boneka berukuran besar yang mulai berputar dan menari ketika lonceng dari gereja Katedral berdentang.
Patung San Fermin

Setelah sembilan hari berlangsung, festival akan ditutup dengan seremoni meriah yang dipimpin oleh Walikota. Masyarakat Pamplona dan seluruh peserta festival akan berkumpul di tengah kota untuk menyanyikan bersama-sama lagu tradisional yang bernuansa sedih dan haru. Acara ini dinamai Pobre de Mi. Seraya lagu sedih tersebut dinyanyikan, para peserta festival menanggalkan slayer merah yang mereka kenakan sejak hari pertama. Di atas mereka, letusan pesta kembang api mengiringi upacara penutupan festival tahunan ini.

Festival ini sendiri mengalami banyak perubahan sejak kali pertama diselenggarakan secara resmi pada abad 14. Pada awalnya, festival ini biasa diselenggarakan pada bulan Oktober, lalu masyarakat menggesernya ke bulan Juli dengan alasan cuaca yang lebih bersahabat pada bulan itu. Begitu pula rangkaian acara di dalamnya, pemerintah daerah setempat sering kali mengubah-ubah susunan dan format acaranya demi kenyamanan dan kelancaran seluruh festival.
Akses menuju Pamplona terbilang mudah karena kota ini terletak di dekat Kota Bilbao. Sebagian besar wisatawan asing biasa transit terlebih dahulu di Barcelona untuk kemudian melanjutkan perjalanan ke Pamplona. Jalur darat yang harus dilewati dapat diakses dengan bus atau kereta api yang mengarahkan langsung para penumpangnya ke Pamplona. Hal yang justru harus diantisipasi adalah tingkat hunian yang cenderung penuh dan sulit dicari apabila tidak dilakukan reservasi sebelumnya. Disarankan, para wisatawan melakukan reservasi hunian jika ingin menikmati Festival San Fermin dengan nyaman.

Menyaksikan festival San Fermin secara langsung merupakan momen yang langka bagi setiap wisatawan di seluruh dunia. Hiruk pikuk dan ingar-bingar terasa selama sembilan hari penuh festival. Kota yang berbau sampanye, penuh warna merah, dan nyanyian yang tak berhenti. Tepatlah jika Ernest Hemingway menyebut festival ini sebagai “mimpi buruk yang terlalu indah untuk dilewatkan”.

Fakta singkat
Pamplona merupakan kota yang terletak di sebelah utara Spanyol. Penduduknya berjumlah 191.000 jiwa dan luas wilayahnya adalah 23,55 km².Wikipedia

Nah itulah Ingar-bingar Festival San Feminim yang eksotis sejak ribuan tahun yang lalu. Bagaimana tertarik untuk ikut berlari sama Banteng? sepertinya Anda harus mempersiapkan mental dan fisik. Meski setiap tahun keamanan selalu ditingkatkan, tetapi setiap tahun ada sekitar 200-300 peserta yang terluka. Kebanyakan terjatuh atau bahkan terseruduk banteng. Pada malam hari, banteng yang dilepas akan dipotong dan dagingnya disajikan di restoran di kota.
Paguci

Travel Information | Adventure - panduan perjalanan dan wisata di indonesia, itinerary, info tiket, info hotel, cerita perjalanan, tips traveling, inpirasi liburan dan berita wisata terkini.

View stories

Leave a reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *