• Menu
  • Menu

Anak Krakatau-Gunung Eksotik Dalam Balutan Misteri

Eksotik dalam balutan misteri, mempesona sekaligus menciutkan hati. Inilah kesan yang akan Anda dapatkan saat berpetualang menjelajahi kawasan Gunung Krakatau. Meskipun rute perjalanan berliku dan penuh tantangan, serta terik matahari tak kenal kompromi, semuanya terasa terobati ketika Anda berhasil menyaksikan kegagahan Anak Krakatau yang berdiri tegak mencuat dari balik samudra.
Letusan dahsyatnya pada tahun 1883 menghancurkan tiga perempat tubuh Gunung Krakatau, namun letusan itu juga menyisakan bentangan alam yang sangat elok. Pesona kaldera (kawah besar) yang dikelilingi oleh Gunung Rakata Besar, Gunung Rakata Kecil/Gunung Panjang, dan Gunung Sertung menambah daya tarik kawasan ini.
Gunung Anak Krakatau terletak di perairan Selat Sunda yang memisahkan Pulau Jawa dengan Pulau Sumatera dan memiliki luas sekitar 320 Ha. Gunung ini merupakan pulau tak berpenghuni yang termasuk kedalam kawasan Cagar Alam Krakatau total seluas 13.605 Ha yang dikelola oleh Badan Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Provinsi Lampung.
Kawasan Cagar Alam Krakatau merupakan situs yang termasuk kedalam World Heritage yang terdiri dari Pulau Rakata (1400 Ha), Pulau Sertung (1060 Ha) dan Pulau Panjang (320 Ha). Dulunya Cagar Alam Krakatau dikelola oleh Provinsi Banten. Namun sekitar tahun 1996, pengawasan dan pengelolaan kawasan Cagar Alam Krakatau diserahkan ke BKSDA Lampung.
Anak Krakatau merupakan gunung aktif yang lahir setelah kehancuran besar diiringi bencana tsunami akibat letusan Gunung Krakatau ratusan tahun yang silam. Saat ini Anak Kratau terus tumbuh dan mengalami pertambahan ketinggian dengan laju 20 inci per bulan. Aktivitas anak gunung krakatau yang fluktuatif dengan sisa-sisa letusan Gunung Krakatau dan pemandangan alam di sekitarnya menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan untuk mengunjunginya.
Tidak hanya itu, kehidupan flora dan fauna yang ada di sekitarnya pun turut menjadi pemandangan yang menarik untuk dinikmati. Beberapa flora seperti kelapa, cemara dan ketapang dapat dangan mudah kita jumpai. Selain itu, Fauna seperti burung raja udang, kadal, biawak, burung hantu, kupu-kupu serta penyu hijau juga akan menemani perjalanan Anda menjalahi kawasan ini.
Jalur pendakian Anak Krakatau bukanlah jalur pendakian yang mudah, perlu kehati-hatian ekstra untuk menjelajahi Anak Krakatau dan kebanyakan pendaki tidak diperbolehkan untuk mendaki sampai ke puncak karena jalurnya yang tergolong sulit dan mungkin berbahaya. Kondisinya yang aktif dapat memaksa Anda untuk mengakhiri petualangan Anda jika secara mendadak terjadi aktivitas getaran yang cukup intense dan suara gemuruh yang terus membesar.
Lokasi tertinggi yang bisa Anda capai adalah punggungan bukit yang dapat ditempuh dalam waktu sekitar 40 menit. Medan perjalanan merupakan tanah berpasir yang terasa panas saat matahari terik. Untuk itu gunakanlah masker dan topi saat pendakian dan sebaiknya hindari pendakian di siang hari karena panasnya terik matahari akan membakar kesenangan Anda dengan cepat.
Sarana akomodasi dan fasilitas Objek Wisata Gunung Krakatau yang terdekat terdapat di Kalianda, Pulau Sebesi, serta kawasan wisata di sepanjang pantai barat Banten, seperti Pantai Anyer, Pantai Carita, dan Pantai Tanjung Lesung. Di tempat-tempat tersebut terdapat homestay, bumi perkemahan, resor, wisma, vila, dan hotel dengan berbagai tipe.
Kawasan tersebut juga dilengkapi dengan jaringan internet, pondok wisata, shelter, arena bermain anak-anak, rumah makan, taman parkir, sentra oleh-oleh dan suvernir, persewaan perlengkapan menyelam, serta persewaan perahu dan speed boat.
Baca Juga:  Kawah Putih Ciwidey
Paguci

Travel Information | Adventure - panduan perjalanan dan wisata di indonesia, itinerary, info tiket, info hotel, cerita perjalanan, tips traveling, inpirasi liburan dan berita wisata terkini.

View stories

Leave a reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *