via instagram: dickywahyudi0412 |
Inilah obyek liburan yang terkenal di Bali dan bukan saja untuk peselancar. Tetapi siapapun yang datang baik turis asing maupun domestik, tua maupun muda dan pria atau wanita, jika berlibur ke pulau ini, pasti menyempatkan diri untuk berkunjung ke pantai Kuta. Tempat ini seolah menjadi magnet bagi pendatang apalagi lokasinya sangat dekat dari bandara Ngurah Rai. Memang, sebagian besar pro surfer pada akhirnya berpindah ke lokasi lain yang lebih menantang dan sepi, tetapi biasanya mereka tetap menyempatkan diri bermain dan menari di atas ombak dengan menggunakan papannya di Kuta ini. Alasannya sebagai pemanasan sebelum menjajal barrel (ombak bergulung) yang ada di tempat lain. Tempat surfing yang spesifik di sebut Kuta Reef, yang berjarak 800 meter dari tepi pantai. Anda perlu menggunakan kapal khusus ke sana. Di kawasan ini banyak tersedia kursus atau sekolah surfing.
via: www.cumacuma.org |
Pantai terkenal ini juga disebut sebagai “New Kuta” karena memiliki banyak kesamaan. Bagi penggemar selancar di laut, kondisi Dreamland dan Kuta sama-sama memiliki ombak jenis hollow, yaitu memiliki ciri khas tinggi dan besar serta arusnya kencang atau cepat. Tetapi hollow ini tidak bergulung. Makanya kejadian wipe out yaitu terbanting dan tergulung di ombak yang ada di kedua pantai populer di Bali Selatan ini sangat jarang terjadi, kecuali di area Kuta Reef. Khusus di Dreamland, ada bagian yang berkarang tajam, dan di bagian lain berpasir putih. Biasanya peselancar menyukai wilayah berkarang walau beresiko. Lokasi seperti ini dipilih dengan alasan agar tidak terganggu oleh kehadiran wisatawan lain yang sedang berenang di pinggir pantai.
Tempat yang paling ideal bagi wisatawan yang suka olahraga surfing. Seperti yang ditulis oleh Wisatania, pantai Suluban merupakan lokasi yang super ekstrim. Dan saya telah membuktikannya dengan melihat sendiri di sana. Ombaknya yang bergulung (kategori barrel) seolah mengundang peselancar pro untuk menyusuri “goa air” di tengahnya. Dan hingga saat ini, Pantai Suluban adalah tempat yang paling ekstrim di Bali untuk ombaknya. Kondisi lain yang mendukung adalah, lokasinya di balik bukit. Anda butuh tenaga ekstra untuk menuruni bukit sebelum sampai di Blue Point Beach ini. Dan suasana ekstrim lainnya adalah kondisi tepi pantai yang berkarang tajam. Makanya tidak banyak yang datang ke sini kecuali jika ingin berselancar, fotografer profesional maupun turis wanita yang ingin berjemur tanpa pakaian sambil menunggu kekasih yang yang sedang berjuang menaklukan ombak dengan papannya. Kondisi Suluban memang tidak seganas pantai Bangko-bangko yang merupakan obyek menarik di Lombok yang sudah dikenal sebagai ombak terbaik dan popularitas keganasannya nomer enam di dunia. Pada saat high season, biasanya beberapa turis dari Australia datang ke Blue Point ini lalu membuka tenda dan bermalam. Makanya Suluban sangat terkenal di kalangan turis yang berasal dari Australia.
Beberapa orang menyebutnya sebagai Bali Cliff karena dulu ada hotel terkenal bernama tersebut di kawasan bukit ini. Lokasi surfing yang mirip dengan Suluban, tetapi di pantai ini, kombinasi antara hollow dan barrel terjadi secara bergantian. Silakan anda akses tempat ini melalui Taman Budaya GWK ke arah selatan beberapa kilometer lagi. Kondisi kombinasi hollow dan barrel ini dimanfaatkan oleh profesional surfer sebagai waktu istirahat sejenak di atas ombak untuk menanti kedatangan barrel. Tempat ini juga merupakan salah satu daerah tersebunyi di Bali yang membutuhkan tenaga ekstra saat menuruni bukit menuju bibir pantainya. Di sini, beberapa turis wanita dengan santai berjemur tanpa busana karena lokasinya yang sepi dan berkarang.
Lokasi berselancar ini adalah yang paling jauh yaitu terletak di Bali Barat. Jika anda ingin mengunjungi pelabuhan Gilimanuk, maka akan melewati tempat ini jika berangkat dari Denpasar atau Kuta sejauh 72 kilometer. Tempat berselancar baru bagi wisatawan ini memiliki kondisi ombak yang bergerak cepat serta besar. Sayangnya, banyak terdapat hewan bulu babi yang gatal dan menyengat di pinggir Medewi, jadi tidak ditemukan bule yang sedang berjemur. Surfer amatir yang ingin beralih ke pro, biasanya menjadikan pantai Medewi di Jembrana ini sebagai tempat latihan. Bagi anda yang sedang dalam tahap belajar, tempat ini tidak disarankan karena ombaknya terlalu tinggi.
Tempat wisata eksklusif di Bali bagi wisatawan ini, memiliki beberapa titik surfing yang menantang. Lokasi tersebut adalah di Laserasi dan di Shipwrecks. Peselancar biasanya langsung menuju kedua titik tersebut. Jika anda tidak ingin menari di ombak dengan papanmu, anda juga dapat mengunjungi blue lagoon yang yang sangat indah maupun bermain watersport di ponton yang disediakan oleh operator penyeberangan mewah. Bagi yang ingin menghemat biaya menyeberang ke nusa Lembongan, dapat melakukan penyeberangan dari pelabuhan Padang Bay maupun Sanur. Tetapi anda tidak dapat menikmati fasilitas watersport di tengah laut karen eksklusif sifatnya.
Ini merupakan tempat berselancar yang paling sering digunakan untuk perlombaan. Ketinggian ombak di Uluwatu ini bisa mencapai 10 kaki. Memang tidak se-ekstrim Blue Point beach, tetapi karena akses Uluwatu lebih mudah dan lokasinya sudah populer, maka lebih sering digunakan sebagai spot kejuaraan surfing tingkat internasional. Kondisi ombak di Uluwatu merupakan kombinasi antara hollow dengan barrel. Bahkan pada saat musim ombak (mei hingga oktober), barrel lebih dominan di sini.
Leave a reply